Covid-19 dan Menutup Masjid [Kumpulan Beberapa Tulisan]
Covid-19 dan Menutup Masjid
[Kumpulan Beberapa Tulisan]
Oleh: Abdullah Saleh Hadrami / ASH
Semenjak munculnya covid-19 muncul pula fatwa penutupan masjid dan kami sudah membahas masalah ini dalam beberapa tulisan berikut ini;
Pada tulisan kali ini kami ingin meluruskan kesalahpahaman tentang kisah yang dibawakan oleh Imam Adz-Dzahabi Rahimahullah dalam kitabnya “Siyar A’lam An-Nubala” bahwa pada tahun 448 Hijriah di Mesir dan Andalus terjadi musim paceklik dan wabah besar sekali sehingga masjid-masjid ditutup karena tidak ada orang yang shalat di dalamnya. Tahun itu dinamakan tahun kelaparan besar.
Berikut redaksi aslinya;
وقع في مصر والأندلس قحطٌ ووباءٌ كبير،
لم يُعهد قبله مثله،
حتى بقيت المساجد مغلقة بلا مصلِّ،
وسُمي: (عام الجوع الكبير).
“سير أعلام النبلاء” (18/ 311)
Perlu diluruskan bahwa Imam Adz-Dzahabi Rahimahullah menceritakan sejarah pada saat itu, bahwa karena dahsyatnya wabah penyakit sehingga tidak ada orang yang pergi ke masjid untuk shalat di masjid, dan masjid-masjid menjadi kosong tanpa ada orang yang shalat di dalamnya, pada akhirnya masjid-masjidpun ditutup karena tidak ada orang yang shalat di dalamnya.
Jadi, ini cerita sejarah yang tidak ada hubungan sama sekali dengan fatwa penutupan masjid para era covid-19 ini. Kasusnya beda jauh.
Kalau kasus saat ini, banyak orang ingin ke masjid akan tetapi dilarang dan bahkan masjidnya ditutup dan diperintahkan agar ditutup.
Jadi sekali lagi, tidak tepat fatwa penutupan masjid para era covid-19 ini disamakan dengan kisah tersebut, karena beda kasus dan permasalahan.
Demikian pelurusan kesalahpahaman yang kami maksudkan dan silahkan dibaca tuntas 2 link diatas agar memahami permasalahan ini secara utuh dan tidak sepotong-sepotong.
Dalam masa pandemi Covid-19 ini para ulama berbeda pendapat tentang fatwa penutupan masjid; ada yang sepakat dan ada yang tidak setuju. Semuanya mempunyai 1001 hujjah, alasan dan argumentasi untuk membela pendapatnya.
Harapannya, tolong please tanpa dibumbui “membodoh-bodohkan” yang berbeda pendapat. Karena semuanya juga mempunyai sejuta alasan untuk “membodoh-bodohkan” yang lain.
Jangan sampai virus ini merusak lisan dan hati kita.
Semoga Allah mudahkan kita semua membantu saudara kita, dan Allah berikan kepada kita semua sehat wal afiyat, istiqamah sampai husnul khatimah, amin ya Rabb.
Malang, Jum’at 6 Dzulhijjah 1442 / 16 Juli 2021