[5] Pelajaran dari Gus Wahid AREMA, Sahabat Sehidup Sesurga Insya Allah (bagian ke 5 habis )
|[5] Pelajaran dari Gus Wahid AREMA, Sahabat Sehidup Sesurga Insya Allah (bagian ke 5 habis )
Oleh: Abdullah Saleh Hadrami / ASH
[Guru Ngaji Kampung Yang Tidak Mempunyai Gelar Apa-Apa]
Banyak sekali jasa Gus Wahid rahimahullah dalam dunia dakwah, diantaranya beliau termasuk pendiri pondok pesantren (ponpes) di Lembaga Pemasyarakatan (LP) perempuan dan laki-laki di kota Malang, sehingga LP tidak lagi seperti penjara yang menakutkan dan menyeramkan akan tetapi menjadi ponpes yang penuh dengan ilmu dan kajian bermanfaat, sehingga para penghuninya setelah keluar nanti ibarat anak yang baru lulus dari ponpes. Sungguh ada kebahagiaan tak terhingga manakala melihat mantan napi yang bertaubat dan menjadi orang baik, senang sekali dan bahagia rasanya.
Gus Wahid rahimahullah sangat peduli kepada sesama terutama para dai, ustadz dan kiyai. Beliau sering mengingatkan bahwa ustadz fulan sedang kesulitan atau membutuhkan, jangan lupa membantunya, ayo kita bantu.
Allah karuniakan kepada Gus Wahid rahimahullah kesabaran, ketabahan dan kemampuan mengendalikan diri ketika dizalimi bahkan dikhianati, padahal Allah berikan kepada beliau kemampuan untuk membalas dan menghabisi orang tersebut, namun tidak beliau lakukan, bahkan beliau bertambah kebaikannya kepada orang tersebut. Beliau seakan tidak tahu apa-apa dan cuek saja, padahal beliau paham sepaham-pahamnya ketika diperlakukan seperti itu, karena beliau yakin pasti Allah memberi hidayah atau membalas orang tersebut cepat atau lambat, di dunia atau di akhirat. Ini adalah sifat dahsyat yang Allah karuniakan kepada beliau, yang jarang dimiliki orang lain.
Pada hari Sabtu 12 Dzulqa’dah 1441 / 4 Juli 2020 sebagaimana biasa jadwal saya kuliah Shubuh di masjid Abdullah Perumahan Permata Jingga Malang, sampai waktu Syuruq atau Matahari terbit, kemudian saya pulang.
Sampai di depan rumah, masih di dalam mobil, saya buka WhatsApp, dan betapa kagetnya ketika mendapat kabar Gus Wahid rahimahullah meninggal dunia.
Tidak jadi masuk rumah, saya langsung meluncur ke ponpes beliau, Pondok Pesantren As Salam desa Bunut Singosari Malang.
Sesampai di depan jenazah beliau, langsung saya peluk jasadnya dan cium keningnya lama sekali, seakan tidak percaya kalau Gus Wahid rahimahullah meninggal dunia. Tampak sekali beliau sedang tersenyum indah.
Air mata berlinang, hati bersedih, kami semua kehilangan, namun kami tetap harus ridha terhadap keputusan Allah.
Beliau meninggal dunia ketika sedang mengajar murid-muridnya, husnul khatimah, insya Allah.
Alhamdulillah, puji syukur hanya untuk Allah, Allah berikan kesempatan kepada saya untuk ikut memandikan jenazah beliau, me-wudhu’-kan, mengkafani, menyalati sampai menguburkan.
Kematian Ulama adalah salah satu tanda semakin dekatnya hari kiamat.
Ulama meninggal dunia dengan membawa semua ilmu dan kebaikannya sehingga ada lubang yang tak akan tertutupi selamanya.
Kematian adalah sebuah keniscayaan. Kita semua pasti mati.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
[Al-Qur’an, Surat 3 Ali ‘Imran, Ayat185]
Semoga engkau bahagia di Sisi Allah, aamiin ya Robb.. Selamat jalan sahabatku..
أعظم الله أجركم وأحسن عزاءكم وغفر لميتكم
إنّا لِلّهِ وَإنّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن…
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَه وَارْحَمْه وَعَافِه وَاعْفُ عَنْه وَأَكْرِمْ نُزُلَه وَوَسِّعْ مُدْخَلَه وَاغْسِلْه بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّه مِنَ الْخَطَايَا كَمَانَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْه دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِه وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِه وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه وَأَدْخِلْه الْجَنَّةَوَأَعِذْه مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ عَذَابِ النَّارِ
اللهم ثبته بالقول الثابت، اللهم أدخله الجنة مع الأبرار، اللهم ألهم أهله وذويه الصبر والسلوان، اللهم لا تحرمهمأجره ولا تفتنهم بعده، اللهم وارحم أموات المسلمين وارحمنا إذا ما صرنا إلى ما صاروا إليه…
Semoga Allah terima semua amal kebaikan, Allah ampuni semua dosa, Allah maafkan semua kesalahan, Allah berikan derajat yang tinggi dan semoga engkau bahagia di SisiNya, aamiin.
Semoga semua keluarga dan umat diberi oleh Allah kesabaran, ketabahan dan keteguhan serta keistiqamahan, aamiin.
Kami saling mecintai karena Allah dan semoga persabahatan kami kekal sampai Jannah Firdaus, aamiin ya Robb
Allah berfirman dalam Hadits Qudsi:
“Orang-orang yang saling cinta karena Aku, untuk mereka mimbar-mimbar dari cahaya..”
[HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata: Hadits Hasan Shahih]
Ya Allah, masukkanlah kami kedalam golongan orang-orang yang saling cinta karenaMu, aamiin ya Mujibas Sa’ilin..
Semoga tulisan bersambung 5 bagian ini bermanfaat untuk menjadi informasi, motivasi, inspirasi, pelajaran, hiburan dan bentuk kesetiaan, Al-Ibrah wa Al-Jabr wa Al-Wafa’, walau sebenarnya masih banyak kenangan indah dan pelajaran dari Gus Wahid rahimahullah, tapi insya Allah 5 tulisan ini sudah mewakili secara umum.
Gus Wahid rahimahullah telah mendahului kita dan kita pasti menyusulnya. Semoga Allah berikan kepada kita semua sehat wal afiyat, istiqamah, sampai mati husnul khatimah, kumpul di dunia sampai di Jannah insya Allah, aamiin ya Robb.
Sungguh, saya benar-benar merasakan arti kehilangan seorang sahabat, sahabat sejati, sahabat dunia akhirat yang selalu membersamai dalam suka dan duka hampir 40 tahun.
Ini sekelumit yang kami tahu tentang Gus Wahid rahimahullah dan husnudzdzan (prasangka baik) kami kepada beliau, Allah Maha Tahu segalanya.
Selamat Jalan Sahabatku, Ulama’ Pemersatu Umat, KH Abdul Wahid Ghazali, Gus Wahid AREMA rahimahullah, insya Allah kita ketemu lagi di Jannah Firdaus memandang Wajah Allah Yang Maha Mulia bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, aamiin ya Robb.
Sahabatmu yang merasakan arti kehilangan dirimu;
Al-Faqir Abdullah Saleh Hadrami
Malang, Jum’at 18 Dzulqa’dah 1441 / 10 Juli 2020
[Keterangan foto: Gus Wahid rahimahullah ketika sowan ke Abi Sholeh bin Ali Al-Hadrami hafidhahullah sekitar 3 tahun yang lalu]