[4] Pelajaran dari Gus Wahid AREMA, Sahabat Sehidup Sesurga Insya Allah (bagian ke 4)
[4] Pelajaran dari Gus Wahid AREMA, Sahabat Sehidup Sesurga Insya Allah (bagian ke 4)
Oleh: Abdullah Saleh Hadrami / ASH
[Guru Ngaji Kampung Yang Tidak Mempunyai Gelar Apa-Apa]
Gus Wahid rahimahullah pergaulannya luas tanpa batas dalam berdakwah mengajak manusia menuju kebaikan, sehingga rawan terhadap godaan-godaan yang dikhawatirkan menjadikan melenceng dari jalan yang lurus.
Beliau sering mengatakan kepada saya; “Ustadz, saya sangat bersyukur kepada Allah mempunyai sahabat seperti antum yang selalu mengingatkan dan memotivasi agar tetap istiqamah di jalan Allah yang lurus, jujur Ustadz, antum penyemangat saya di medan dakwah yang berat ini.” Kemudian saya-pun juga mengatakan seperti itu kepada beliau.
Kami saling mengingatkan dan memotivasi untuk tetap istiqamah di medan dakwah dan juga saling menghibur dan membantu bahkan membela. Kalau ada orang menyakiti beliau, saya ikut merasa tersakiti, juga kalau ada orang menyakiti saya, beliau ikut merasa tersakiti.
Hubungan kami sangat dekat sampai pada tingkatan saling mengetahui isi jeroan satu dengan yang lain.
Banyak kenangan indah dengan Gus Wahid rahimahullah, diantaranya ketika beliau sakit tenggorokan sehingga harus opname di RS Saiful Anwar Malang untuk dioperasi pada Oktober 2017.
Ketika kami jenguk beliau di kamar RSSA, keadaan beliau saat itu tidak diperbolehkan berbicara, sehingga kalau mau berbicara harus dituliskan di kertas, dan disediakan alat tulis di dekat beliau.
Saat itu beliau minta kepada saya supaya membawakan “marak” atau sop kambing RM Cairo Malang, dan langsung saya ambilkan kemudian saya kirim sendiri. Beliau senang sekali dan langsung dilahap, tapi ternyata dokternya marah setelah mengetahuinya, karena ternyata beliau masih belum diperbolehkan untuk makan seperti itu. 😊
Kemudian foto saya dengan beliau di kamar RS dalam keadaan di-infus saya sebar di medsos, sehingga banyak orang tahu kalau Gus Wahid operasi tenggorokan di RSSA dan banyak yang membantu beliau.
Alhamdulillah operasi berjalan lancar dan sukses dengan kuasa Allah, dan beliau diperbolehkan pulang ke rumah untuk rawat jalan selama pemulihan. Kemudian beliau memberitahu saya; “Rutam nuwus (matus suwun / terima kasih) Ustadz, Jazakumullah khaira, setelah antum sebar foto ayas (saya) di medsos banyak orang yang membantu sehingga semua biaya ada yang nanggung, bahkan masih bathi (untung) akeh (banyak) Ustadz.” 😊
Iso ae njenengan iku Gus Gus 😊
Semoga engkau selalu tersenyum dan tertawa bahagia disana, sahabatku…
Insya Allah bersambung bagian ke 5..
Malang, Kamis 17 Dzulqa’dah 1441 / 9 Juli 2020.