Meluruskan Kesalahpahaman dalam Memahami Hadits Tentang Penutupan Ka’bah dan Masjid Beserta Syarah Syaikhuna Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah
|Meluruskan Kesalahpahaman dalam Memahami Hadits Tentang Penutupan Ka’bah dan Masjid Beserta Syarah Syaikhuna Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah
Beberapa waktu terakhir ini disebarkan syarah atau penjelasan Syaikhuna Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah ketika kajian Shahih Al-Bukhari bab Penutupan Ka’bah dan Masjid-Masjid;
باب الأبواب والغلق للكعبة والمساجد
باب إغلاق البيت ويصلي في أي نواحي البيت شاء
Berikut ini suara Syaikhuna Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah tersebut;
Maksud dari bab tersebut beserta penjelasan Syaikhuna Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah adalah tentang hukum menutup pintu Ka’bah dan pintu-pintu masjid-masjid dengan menguncinya dikarenakan suatu hajat atau darurat seperti yang sudah biasa dilakukan selama ini pintu Ka’bah selalu dikunci demi kemaslahatan dan juga pintu-pintu masjid-masjid selalu dikunci demi keamanan dari pencuri atau lainnya. Jadi, pintu Ka’bah dan pintu masjid itu tidak harus selalu terbuka, tapi boleh ditutup pintunya dalam arti dikunci karena suatu hajat atau darurat.
Permasalahan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan penutupan masjid-masjid saat ini dalam arti meniadakan shalat jama’ah dan Jum’at.
Kesimpulannya, hadits Shahih Al-Bukhari beserta syarah Syaikhna Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah tersebut maksudnya adalah menutup pintu Ka’bah dan pintu-pintu masjid-masjid dengan menguncinya agar tidak terbuka terus dikarenakan suatu kemaslahatan, dan bukan maksudnya meniadakan shalat berjama’ah atau Jum’at. Silahkan diruju’ Kitab Fathul Bari syarah Shahih Al-Bukhari karya Al-Hafidh Ibnu Hajar rahimahullah dan lainnya.
Setahu kami, di Saudi Arabia semua masjid dalam kendali kerajaan, sehingga untuk menutup dan membuka masjid dalam arti meniadakan shalat jama’ah dan Jum’at harus ada ijin resmi dari kerajaan. Wallahu a’lam.
Semoga penjelasan ini bermanfaat menambah ilmu dan wawasan kita, aamiin ya Robb.
Malang, Jum’at 2 Sya’ban 1441 / 27 Maret 2020
Akhukum Fillah
Al-Faqir @AbdullahHadrami
[Guru Ngaji Kampung Yang Tidak Mempunyai Gelar Apa-Apa]