Murid Kita atau Komunitas ?!
|Murid Kita atau Komunitas ?!
Ketika kita menyampaikan kajian biasanya banyak sekali yang hadir bahkan sampai ribuan. Juga ketika kita upload tulisan atau video di medsos banyak sekali yang memberikan “like” dan komentar pujian.
Benarkah mereka murid kita atau mencintai kita ?!
Ketika kita berada dalam satu komunitas, apapun nama dan bentuk komunitas itu, maka belum tentu mereka yang hadir di kajian kita dan memberikan ”like” komentar pujian pada kajian kita di medsos adalah murid kita dan mencintai kita, karena mereka adalah murid komunitas dan mencintai komunitas. Iya, mereka orang komunitas.
Kita baru bisa memastikan bahwa mereka adalah murid kita dan mencintai kita setelah kita menyatakan keluar dari komunitas dan berbeda dengan komunitas. Kita tidak lagi terikat oleh komunitas tertentu. Saat itulah kita baru mengetahui siapa murid kita yang sebenarnya dan siapa yang mencintai kita sebenarnya. Mereka insya Allah murni orang kita, bukan orang komunitas.
Dakwah tanpa terikat oleh komunitas tertentu adalah kenikmatan, kebahagiaan, kedamaian, ketenangan dan kesuksesan serta keselamatan insya Allah. Kita murni menjadi hamba Allah dan hanya mencari ridha Allah. Tidak ada yang kita harapkan selain Allah dan tidak ada yang kita takuti selain dosa kita.
Kalau kita berada dalam satu komunitas, sahabat kita sangat terbatas. Kalau kita tidak terikat komunitas sahabat kita lebih banyak dan luas. Setiap muslim adalah saudara kita.
Yang terpenting jalan kita harus sesuai wahyu Allah dan arahan para ulama rabbani agar selamat dan tidak salah jalan. Semoga bermanfaat.
Malang, Rabu 16 Sya’ban 1439 / 02 Mei 2018
Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami