Pelajaran dari Perjalanan ke Jepang 2017; Agama Sumber Ketenangan (bag 8)
|Pelajaran dari Perjalanan ke Jepang 2017; Agama Sumber Ketenangan (bag 8)
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti ingin mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan namun tidak sedikit yang salah dalam menempuh jalan untuk meraihnya sehingga hidupnya jauh dari ketenangan dan kebahagiaan bahkan sengsara dan penuh penderitaan yang berujung pada bunuh diri.
Tingkat bunuh diri di Jepang adalah tertinggi di dunia. Dalam setahun angka bunuh diri di Jepang antara 20 ribu sampai 30 ribu orang. Jumlah yang luar biasa besarnya untuk angka bunuh diri di sebuah negara.
Agama mayoritas penduduk Jepang adalah Shinto dan Buddha namun dalam prakteknya orang Jepang lebih cenderung tidak beragama dan lebih mengedepankan nalar atau akal pikiran.
Orang yang tidak mengamalkan ajaran agama pasti hidupnya sengsara tanpa ketenangan dan kedamaian. Inilah yang terjadi di Jepang. Mereka hanya disibukkan oleh materi duniawi setiap harinya sehingga penuh ketegangan dan dingin sikapnya. Jika ada masalah maka pelariannya adalah meminum khamer, pergaulan bebas dan bahkan bunuh diri.
Sungguh rugi orang yang tidak mengenal Islam karena agama yang Allah terima hanya Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam.
Allah berfirman:
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
[Al-Qur’an, surat 3 Ali ‘Imran, ayat 85]
Orang yang jauh dari Allah pasti hidupnya sengsara dan selalu berada dalam kesempitan walau ia kaya raya dan memiliki segalanya.
Allah berfirman:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
[Al-Qur’an, surat 20 Thaha, ayat 124]
Bahkan para ulama mengatakan bahwa di dunia ini ada surga yang barangsiapa belum pernah memasukinya ia tidak akan masuk surga di akhirat nanti. Surga di dunia ini adalah ketika kita dekat dengan Allah, shalat, berdzikir, beribadah, membaca Al-Qur’an, berbuat kebaikan dan semisalnya.
Sungguh kasihan orang yang sibuk mencari dunia akan tetapi sampai mati belum pernah merasakan sesuatu yang paling nikmat dan lezat di dunia ini, yaitu kedamaian bersama Allah.
Bahagia, ketenangan dan kedamaian hanya bisa kita raih jika kita dekat dengan Allah Sang Pemilik kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian.
Alhamdulillah pada hari Ahad 12 Dzulhijjah 1438 / 03 September 2017 di Masjid Indonesia Tokyo ada seorang perempuan asli Jepang yang masuk Islam dan menjadi saudari kita muslimah. Ba’da Shubuh ia mengucapkan dua kalimat syahadat dan berkomitmen untuk mengamalkan Islam dengan baik dan benar.
Alhamdulillah dalam safari dakwah sepekan di Jepang ini Allah berikan kesempatan kepada kami untuk menuntun syadahat saudari kita tersebut dengan saksi Bapak Abbas Ridwan Kepala Bidang Politik KBRI Jepang sekaligus Ketua Umum Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) dan Atase Imigrasi KBRI Jepang Bapak Arief Munandar yang juga disaksikan banyak warga Indonesia di Masjid Indonesia Tokyo.
Alhamdulillah Allah telah menyelamatkan saudari kita dari api neraka, semoga istiqamah dalam Islam sampai husnul khatimah dan masuk surga, aamiin ya Robb..
Jika Anda ingin hidup bahagia, tenang dan damai, pelajari agama Islam dan amalkan dalam kehidupan sehari-sehari, bersihkan hati dari semua kotorannya, usahakan ikhlas dalam semua aktifitas dan banyak berbuat kebaikan untuk sesama. Pasti Allah berikan kepada Anda kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian!
Bersambung…
Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami