Beratnya Menjadi Keturunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam
Beratnya Menjadi Keturunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam
Para Habaib (jama’ Habib) artinya adalah kekasih dan para Saadah (jama’ Sayyid) artinya tuan atau penghulu, mereka yang berasal dari Yaman, seperti Al-Jufri, Alaydrus, Al-Haddad, Al-Hamid dan lainnya dikenal sebagai keturunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dari jalur Fatimah radhiyallahu ‘anha, putri Nabi dan Ali bin Abi Thalib radhiayallahu ‘anhu.
Ketika masih kuliah di LIPIA Jakarta dahulu (1994-1996) diantara dosen kami adalah Al-Ustadz DR. Salim Segaf Al-Jufri hafidhahullah. Beliau adalah seorang ulama yang berakhlak mulia dan berilmu mendalam serta termasuk keturunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam.
Pernah pada suatu hari saya berkunjung ke rumah Beliau di daerah Condet sekitar tahun 1995 untuk berkonsultasi tentang berbagai permasalahn umat dan alhamdulillah penjelasan dari Beliau sangat mencerahkan dan memuaskan, jazahullah khaira.
Diantaranya Beliau menjelaskan tentang amanat berat yang harus dipikul oleh keturunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam karena keturunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam harus menjadi teladan dan pelopor kebaikan agar tidak mencemarkan nama baik Datuk atau Kakek mereka, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam.
Sungguh benar apa Beliau sampaikan, dan semoga Beliau termasuk diantara mereka yang berhasil dalam memikul dan mengemban gelar berat dan teramat sangat berat, yaitu Gelar Keturunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam.
Ditulis di Kota Malang pada hari Ahad 08 Sya’ban 1437 / 15 Mei 2016
Hamba Allah yang selalu berharap petunjuk, ampunan dan kasih sayangNya, juga selalu berdoa dan berharap mati husnul khotimah diatas Islam dan Sunnah
Abdullah Sholeh Hadrami
@AbdullahHadrami